Kisah Sepatu Adidas dan Puma
Nah, hari ini kita akan mempelajari sejarah kesuksesan pendiri Adidas dan Puma. Ada yang tahu sepatu ini ? kalau sering menonton sepakbola, pasti tidak asing dengan dua merk ini. Bagaimana sejarah kesuksesan dua sepatu dunia ini yang membesar hingga sekarang. Selamat menikmati ulasan dari berbagai sumber, diantaranya studenpreneuer.
Rudolf Dassler dan Adolf Dassler adalah dibalik kesuksesan brand Adidas dan Puma. Rudolf adalah sang kakak dan Adolf, panggilan akrabnya adalah Adi, sang Adik. Mereka berdua adalah keturunan asli dari Jerman, ayahnya Christoph Von Wilhelm merupakan pekerja di pabrik sepatu. Mereka hidup di saat perang dunia pertama, dimana Jerman menerima kekalahan dan menyebabkan semua warga Jerman mengalami keterpurukan.
Adolf Dassler (lahir di Herzogenaurach, Jerman, 3 November 1900 – meninggal di Herzogenaurach, 6 September 1978 pada umur 77 tahun), biasa dikenal sebagai Adi Dassler adalah pendiri Adidas, perusahaan pakaian olahraga dari Jerman.
Adi Dassler mulai memproduksi sepatu olahraganya sendiri di dapur cuci ibunya setelah kembali dari Perang Dunia I. Ayahnya Christoph – yang bekerja di sebuah perusahaan sepatu, dan saudaranya Zehlein, yang memproduksi sepatu berduri untuk sepatu lari di toko pandai besinya – mendukung Dassler memulai bisnisnya sendiri, Adidas (Adi Dassler). Pada tahun 1924, kakaknya Rudolf Dassler bergabung dengan bisnis itu. Rudolf meneruskan hingga mendirikan saingan bisnis Puma. Pada Olimpiade Musim Panas 1928, Adidas membekali beberapa atlet, meletakkan batu pertama untuk pendirian bagi pengembangan internasional perusahaan itu. Pada bulan Mei 1933, Dassler bergabung dengan NSDAP. Ia adalah tokoh sosialis-nasional yang setia dan direkrut untuk berdinas di Wehrmacht pada awal Perang Dunia II. Selama Olimpiade Musim Panas 1936, Dassler memperlengkapi pemenang medali emas Jesse Owens dengan sepatu. Pada tahun 1973, putera Adi, Horst Dassler mendirikan Arena, produsen peralatan renang. Setelah kematian Adolf Dassler pada tahun 1978, putera dan menantunya Käthe mengambil alih manajemen. Adidas diubah menjadi perusahaan terbatas swasta pada tahun 1989, namun tetap menjadi hak milik keluarga hingga penawaran umum perdananya pada tahun 1995
Rudolf dan Adi akhirnya bekerja membantu ayahnya di pabrik sepatu. Setelah merasa yakin bisa membuat sepatu buatannya sendiri, Rudolf keluar dari pekerjaannya tersebut. Kemudian disusul Adi yang turut bergabung dengan Rudolf untuk membuat Gebruder Dassler Schuhfabrik (GDS). Adi berposisi sebagai kepala produksi dan Rudolf menjadi kepala marketing.
Pada saat perang dunia pertama, Jerman menjadi bulan-bulanan negara-negara tetangga karena kekalahan saat perang dunia tersebut, ini membuat ekonomi di Jerman sangat terpuruk. Produksi pertama GDS adalah di tempat cuci rumah sang ibu karena listrik yang kurang. Karena penjualan yang buruk, GDS akhirnya berstrategi untuk mensposori beberapa atlit. Puncaknya pada tahun 1936 di Berlin, Jerman. Pada saat itu GDS mensposori salah satu atlet, dan atlet tersebut ternyata berhasil merebut emas. Dan akhirnya GDS terkenal setelah itu. Setelah itu GDS menerima beribu-ribu surat dari seluruh dunia untuk memesan sepatu mereka, bahkan GDS menerima order 200ribu pasang sepatu setiap tahunnya. Tetapi, ternyata ketenaran didapat itulah yang membuat GDS pecah.
Kok bisa pecah ? Kenapa ya ? Perpecahan dimulai ketika terjadi kesalahpahaman, pertamanya adalah Rudolf yang seorang petinggi dan penggiat partai Nazi, partainya Adolf Hitler. Ketika perang dunia kedua, pabrik GDS dijadikan pabrik senjata oleh Nazi, setelah itu Adi merasa tidak setuju oleh keputusan Rudolf. Mulai itu ketegangan antara mereka berdua sudah muncul. Puncaknya adalah ketika Rudolf ditangkap oleh sekutu karena dinilai sebagai antek dari Nazi, bahkan pabrik GDS hampir dibom. Setelah Rudolf ditangkap, adiknya Adi dinilai tidak membantu Rudolf untuk keluar dari penjara. Itulah puncaknya Rudolf marah kepada Adi.
Munculnya Adidas dan Puma, setelah Rudolf keluar pada tahun 1947, Adi merubah nama brandnya menjadi ADIDAS yang kepanjangan dari Adi dan Dassler. Sedangkan Rudolf membuat RUDA, Rudolf Dassler. Karena merasa RUDA tidak enak didengar, Rudolf mengganti brandnya menjadi PUMA. Puma awalnya menjadi sponsor utama timnas Jerman tetapi pada tahun 1950, Puma tidak melanjutkan kontrak dan akhirnya timnas Jerman disponsori Adidas, sampai sekarang. Tetapi sayang, blunder Puma tersebut berharga mahal, karena pada tahun 1950 Jerman Barat keluar sebagai pemenang piala dunia untuk pertama kalinya.
Nah, itulah sejarah bagaimana bagaimana Adidas dan Puma mulai berdiri dan hingga sekarang tetap berjaya. Selamat berkarya.