Asa Remaja Membatik Pamekasan : Mengisi Waktu Luang Menambah Pendapatan
Remaja membatik Pamekasan tidak asing lagi bagi teman-teman aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Remaja membatik merupakan salah satu wujud nyata bagaimana remaja berkarya, mengisi waktu luang dengan kreasi dan kreativitas dan tentunya mendapatkan tambahan pendapatan. Remaja membatik yang merupakan remaja dibawah naungan PKBI Cabang Pamekasan adalah salah satu contoh bagaimana isu kesehatan seksual dan reproduksi bisa bersinergi dengan isu pemberdayaan dan penguatan ekonomi.
Selama ini PKBI identik sebagai LSM yang bergerak di isu kesehatan reproduksi. Sebagai LSM tertua di isu kesehatan reproduksi, berdiri pada tanggal 23 Desember 1957, tidak salah jika banyak aktivitas PKBI yang menggandeng semua kalangan dan usia.
Apa bedanya remaja membatik Pamekasan dengan remaja lainnya ? Pertanyaan yang sangat sederhana namun memerlukan banyak sekali jawaban yang detail dan mampu menjelaskan secara gamblang. Ya, sangat berbeda remaja membatik Pamekasan, diantaranya :
- Remaja membatik di Pamekasan berdiri atas inisiatif sendiri dan didampingi LSM
- Remaja membatik menggunakan dana swadaya dalam operasionalnya, dan dana tersebut akan bertambah jika karya batiknya dibeli oleh pengunjung
- Remaja membatik menggunakan waktu luang dengan menghasilkan karya nyata, bahwa selama ini remaja diidentikkan dengan anak yang suka nongkrong, menghabiskan waktu secara sia-sia, menghabiskan uang. Remaja membatik mengubah itu, mereka menghasilkan uang dengan menggunakan waktu secara positif.
- Remaja membatik tidak hanya mengisi waktu luang dengan kegiatan membatik, namun mereka juga mendiskusikan hal-hal penting dalam relasi mereka sebagai remaja. Pengetahuan dengan kesehatan reproduksi hingga bagaimana mengelola emosi. Semua itu didampingi oleh relawan yang juga masih remaja.
Lalu, apakah karya remaja membatik selama ini telah diterima oleh pasar ? Persoalan utaman hasil karya komunitas, seringkali belum bisa diterima dan diapresiasi oleh pasar. Seringkali karya yang telah dihasikan sudah sangat nyata, inovatif dan kreatif, namun kurang sesuai selera pasar yang bergerak dengan cepat. Apalagi dalam menilai seni, seni adalah penilaian yang bersifat subjektif, abstrak dan tidak dapat diperdebatkan karena menggunakan rasa, bukan menggunakan rasio. Itulah uniknya seni, sehingga seni akan tetap tumbuh subur, berkembang dan selalu hadir di masyarakat sesuai dengan penilaian masing-masing individu terhadap nilai seni tersebut.
Dukungan apa yang bisa diberikan kepada remaja membatik Pamekasan ? Dukungan paling nyata yang bisa diberikan kepada remaja membatik adalah mendukung, memberi masukan yang membangun serta mengkritisi hasil karya mereka. Apabila hasil karya mereka kurang bernilai estetika, maka perlu diberi masukan, namun apabila sudah sesuai dengan nilai estetika, maka menjadi wajar jika diapresiasi. Remaja membatik Pamekasan tidak mau dikasihani, mereka lebih menghargai jika hasil karya mereka diapresiasi dan diberi masukan yang membangun jika dirasa kurang sesuai dengan nilai estetika. Hal lain yang perlu diberikan dukungan adalah akses penjualan kepada hasil karya mereka. Persoalan pasar menjadi hal yang masih sering dijumpai. Pasar yang tidak mengenal produk mereka hingga persaingan pasar yang ketat perlu diciptakan menjadi situasi yang kondusif bagi hasil karya mereka.
Jadi, biarkan karya remaja membatik menempati posisi tawar yang tinggi, bernilai estetika yang tinggi namun bukan karena belas kasihan, namun karena sesuai dengan permintaan pasar.