Berjuang Untuk Keluarga, Berjuang Tanpa Lelah

Moto tersebut dipegang sangat kuat oleh Arief Sudarto. Ya, salah satu penggerak komunitas ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder di Kota Surabaya. ADHD adalah ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan Attention Deficit Disorder. ADHD adalah kondisi yang bisa terdapat pada anak-anak, remaja bahkan pada orang dewasa. Namun gejalanya biasanya mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Diperkirakan terdapat 3-5 persen anak-anak atau anak usia sekolah yang mengalami kondisi ini. Tanpa penanganan yang tepat, ADHD dapat menimbulkan konsekuensi yang serius seperti mal-prestasi (under-achievement), kegagalan di sekolah atau pekerjaan, susah menjalin hubungan atau interaksi sosial, rasa tidak percaya diri yang parah, dan juga depresi kronis. (https://www.webkesehatan.com)

Arief bergabung dalam grup di dunia maya tentang ADHD untuk saling mendukung, menguatkan dan bekerjasama. Apa menariknya dengan Arief Sudarto ? Nah, ini dia beberapa hasil wawancara yang membuat Arief Sudarto dapat menjadi panutan atau setidaknya wujud bagaimana keluarga menjadi hal penting dan tujuan perjuangan.

 

Arief Sudarto mengikat janji beberapa tahun lalu, dalam untaian ijab qobul. Berjanjian untuk menjadi imam dan partner dalam membangun keluarga. Berjalan sangat banyak dinamika dalam keluarga, kesetiaan menjadi kunci dalam mengarunginya. Pada proses kelahiran anak pertama, tidak mengalami gangguan yang berarti, namun pada kehamilan yang kedua tantangan sangat besar.

 

Cerita berawal dari sakitnya Nabil (nama putranya), yang menurut dokter syaraf bahwa istri Arief Sudarto pada saat hamil dalam keadaan duka mendalam setelah kehilangan anak kami yang pertama sehingga saat menjadi ibu hamil (bumil) stres dan akan memnyebabkan mudahnya virus berkembang biak. Awal didalam kandungan belum terdeteksi virusnya, namun setelah bayi usia 5 bulan sering sakit dan batuk pilek, suhu badan selalu panas, diare dan diberikan macam-macam pengobatan mulai dokter umum hingga spesialis anak tapi tidak juga sembuh. Hingga beberapa kali opname, dan yang paling parah saat usia 9 bulan terjadi dehidrasi akut, karena diare, panas tinggi dan kejang hingga tidak sadar/koma. Kemudian masuk ICU selama 14 hari dan berlanjut pada perawatan totol selama ruang 1 bulan. Pada saat masuk ICU, semua organ sudah terinfeksi kuman melalui darah, atau disebut sepsis. Sepsis adalah komplikasi yang jarang terjadi namun sangat berbahaya dari suatu penyakit. Pada saat terjadi infeksi, tubuh kita akan menghasilkan berbagai senyawa kimia untuk melawan  infeksi tersebut. Senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan ini akan mencetuskan suatu respon peradangan yang mengakibatkan serangkaian perubahan pada fungsi tubuh, sehingga terjadilah kerusakan berbagai sistem organ. Pada tahap awal, sepsis biasanya ditangani dengan pemberian antibiotik dan cairan infus dalam jumlah banyak. Pada kondisi yang parah, suplai darah ke organ-organ vital seperti jantung dan ginjal akan terhenti, sehingga mengakibatkan kerusakan permanen atau bahkan kematian (http://www.alodokter.com). Prosentase kehidupan tinggal 30% karena kondisi anak tidak bisa bernafas sendiri, harus dipasang respirator yang biaya perharinya 4 juta, sampai waktu yang tidak terbatas hingga anak mampu bernafas sendiri, dan karena kekuatan doa Alhamdulilah setelah 14 hari respirator sudah bisa dilepas, tapi kesedihan masih belum berakhir karena dokter memprediksi kemungkinan walaupun sembuh ada kemungkinan terjadi gangguan intelegensi, kelumpuhan dan gangguan pendengaran dan pandangan mata yang tidak dapat berfungsi normal.

 

Saat itu saya sebagai orang tua merasa amat terpukul, tapi saya yakin Allah tidak akan memberi kami ujian diluar batas kemampuan kami dan syukur Alhamdulilah semua prediksi dokter tentang segala macam gangguan itu tidak terjadi. Setelah keluar dari rumah sakit kami harus menyediakan kamar steril khusus, harus ada AC, tidak boleh disentuh orang lain, dan maka hanya susu neokit yang harga per kalengnya 500rb. Setelah itu bertahap ganti susu panetral seharga Rp 15.000 per 40gram. Sehari membutuhkan 200gr serta makanan tambahan kentang, daging dan gandum karena hanya jenis makan itu saja yang bisa dicerna, selain itu setiap hari masih harus konsumsi obat per biji Rp 9.000 dua kali sehari diminum sampai 2 tahun lamanya. Belum lagi memenuhi kebutuhan pampers. Semua dilakukan demi kesembuhan Nabil.

 

Tak terhitung lagi berapa harta yang telah dihabiskan oleh kami, kedua orang tua kami, mulai dari kendaraan bermotor, mobil, rumah hingga tanah namun masih juga belum mencukupi kebutuhan, setelah usia Nabil memasuki tahun ketiga, semua penyakit fisik sembuh tapi masih ada gangguan tumbuh kembang. Terlambat bicara, ADHD , impulsif dan harus diterapi wicara dan okupasi 2 kali seminggu. Usaha counter hp dan asesoris juga sudah mulai habis dan untuk memutar roda perekonomian dan memodali counter dan biaya perawatan Nnabil akhirnya kami pinjam rentenir karena untuk meminjam sodara sudah malu, karena mereka sudah banyak membantu dan memang secara logika tidak mungkin kami bisa mengembalikan bahkan semakin terpuruk gali lubang tutup lubang keadaan seperti ini kami jalani hingga 7 tahun hingga akhirnya kakak ipar dan mertua tahu jika kami terjerat rentenir dan sebagai solusi mereka menjual rumah untuk menyelesaikan hutang sebesar 125 juta, dan saya berhenti usaha counter hp dan mulai bekerja di salah satu LSM dan akhirnya ikut mendirikan rental dan tour travel hingga saat ini. Kami berprinsip, jika berupaya berbuat baik, kelak pada waktunya roda akan berputar. Insha Allah.

 

Demikianlah yang dilakukan oleh Arief Sudarto, perjuangan hidupnya, kemauan keras untuk tetap berkarya dengan keluarga tetap dilakukan dan saat ini mulai menjalankan usaha tour dan travel Farbelbil, dimana dia jalankan bersama keluarga ADHD lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

Upaya lain yang sedang dirintis adalah modifikasi helm yang sudah dapat dibeli di website www.indonesiaberkarya.id. Semoga kebaikan selalu menyertai teman-teman kelompok keluarga ADHD, saling support untuk mengakumulasi kekuatan dan potensi.

 

Artikel ditulis ulang oleh Okto Reno, berdasarkan pemaparan Keluarga Arief Sudarto.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.