Humor Inspiratif Kelas Berat
Keranjang Sampah Ukuran Besar
Saat Albert Einstein mulai masuk kerja di Universitas Pulinston, beliau datang ke kantornya dengan didampingi oleh seorang kepala Bagian Pengajaran. Saat kepala Bagian Pengajaran itu bertanya kepada Einstein, ia memerlukan alat pengajaran apa saja, Einstein dengan tegas mengatakan: “Aku pikir sebuah meja tulis atau meja biasa, sebuah kursi, kertas dan potlot, sudah cukup. O, ya, aku masih memerlukan sebuah keranjang kertas buangan ukuran yang besar.”
“Mengapa harus yang ukuran besar?”
“Karena kesalahan-kesalahan yang akan kucampakkan nanti benar-benar terlalu banyak.”
Catatan: Keberhasilan orang terhimpun dari kegagalan yang tak terhitung banyaknya. Kegagalan tidak menakutkan, yang menakutkan saat kegagalan tiba, tak berani menghadapinya dengan sungguh-sungguh. Hanya orang yang berani menghadapi kegagalan dengan sungguh-sungguh, ia baru bisa dengan efektif menghindarkan diri darinya , dan baru bisa berkreasi dengan lebih baik lagi.
Karena Tidak Peduli
Seekor tikus menemukan Direktur Perkebunan perusahaan besar dan bonafide telah memasang sebuah jepretan tikus di tempat ia sering keluar masuk. Tikus memberitahu ayam babon, domba, anjing dan sapi perah yang dipelihara di rumah tersebut.
Tetapi ayam babon, domba, anjing dan sapi perah itu berkata dengan sikap acuh tak acuh: “Direktur memasang jepretan maksudnya jelas, yaitu hendak menangkap dirimu. Ini adalah urusanmu, sama sekali tak ada sangkut-pautnya dengan kami.”
Beberapa hari kemudian, jepretan tikus itu telah berhasil menangkap seekor ular berbisa, dan ular itu dengan ganasnya telah melukai ibu Direktur perkebunan.
Untuk menambah gizi dan memulihkan fisik istri juragan, keluarga Direktur menyembelih ayam babonnya untuk direbus menjadi kuah ayam. Beberapa hari kemudia, mereka juga menyembelih domba untuk menjamu para tamu yang datang menjenguk keadaan penyakit juragan perempuannya. Paling akhir mereka juga telah menyembelih sapi perahnya untuk menjamu para famili dan sahabat yang menghadiri upacara pemakaman juragan perempuannya. Kemudian membuang anjing karena dianggap tidak bisa menjaga istri Direktur.
Selama berhari-hari, tikus terus di dalam lubang dinding. Ia mengamati segala sesuatu yang telah terjadi, dan bersamaaan dengan itu ia tak habis-habisnya memikirkan mengapa hal yang tadinya dikatakan tak ada sangkut-pautnya dengan dirinya itu akhirnya kok berkesudahan demikian.