Makin Banyaknya Ibu Rumah Tangga Terpapar HIV, Pondasi Ekonomi Negara Goyah
Penanggulangan HIV/AIDS dewasa ini menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur per Juni 2016, dimana Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 2.563 dan menempati posisi tertinggi kedua setelah Wiraswasta (2.654) yang terpapar AIDS. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Lalu Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan sindrom dan gejala yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Orang yang terpapar HIV/AIDS disebut Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) (wikipedia.org).
Berdasarkan sensus 2010 jumlah penduduk Indonesia 237 juta jiwa. Sebanyak 118,3 juta jiwa di antaranya adalah penduduk perempuan. Dari jumlah itu, 74 juta jiwa diperkirakan adalah ibu rumah tangga. Artinya kekuatan Ibu Rumah Tangga sangat besar di Indonesia. Lalu apa yang terjadi jika Ibu Rumah Tangga terpapar HIV/AIDS ? Tentu akan berdampak pada perekonomian keluarga, selanjutnya bangsa dan negara.
HIV/AIDS bukan hanya masalah kesehatan semata, lebih dari itu. Persoalan sosial dan psikologis tidak kalah memerlukan perhatian. ODHA banyak mengalami diskriminasi, bahkan di beberapa kondisi tertentu mereka dipinggirkan dan tidak diberi akses terhadap pekerjaan. Padahal mereka juga seperti orang pada umumnya. ODHA membutuhkan support dan diperlakukan sama seperti orang pada umumnya sehingga kita tidak perlu takut jika bercengkrama, berdiskusi, bekerja, berengan hingga makan bersama ODHA.
Persoalan HIV/AIDS yang memapar IRT perlu mendapatkan perhatian yang khusus dan pencegahan agar tidak terulang kembali.