Pasar E-Commerce ASEAN
Jumlah penduduk di ASEAN, berdasarkan wikipedia.org, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai. ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brasil, Inggris, dan Italia.
Mengutik Tim Publikasi Katadata, Dibandingkan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), pasar e-commerce di Asia Tenggara masih kecil. Berdasarkan riset Euromonitor, perdagangan retail online di enam negara Asia Tenggara – Indonesia Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam – masih kurang dari 1 persen. Padahal di Tiongkok dan Amerika perdagangan online telah mencapai 10,6 persen dan 8,3 persen dari total penjualan retailnya. Dari enam negara Asia Tenggara itu, Indonesia sejak 2014 berada di peringkat pertama sebagai negara dengan pasar e-commerce terbesar di ASEAN. Tahun lalu, penjualan online di Indonesia mencapai US$ 1,1 miliar. Euromonitor memperkirakan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) penjualan online di Indonesia antara 2014 sampai 2017 ada di angka 38 persen. Thailand di peringkat kedua dengan penjualan online yang juga ada di kisaran US$ 1,1 miliar, dengan perkiraan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 19 persen. Sedangkan Singapura di peringkat ketiga dengan total penjualan US$ 860 miliar, CAGR sebesar 13 persen. DBS Group Research dalam laporannya E-Commerce In Asia Bracing for Digital Disruption menyebutkan ada tiga hal yang menyebabkan belanja online di Asia Tenggara masih rendah. Pertama, karena konsumen kurang percaya terhadap mekanisme pembayaran.
Di Asia Tenggara, hanya 10 persen dari populasinya memiliki kartu kredit. Dari jumlah itu, hanya sedikit yang menggunakannya untuk belanja online. Mereka khawatir ditipu ketika melakukan transaksi melalui kartu kredit. Sebagian konsumen lebih memilih cash–on-delivery. Namun mekanisme ini memunculkan kerumitan dalam proses pengiriman. Masalah kedua adalah pengiriman. Selain Singapura, jaringan pengiriman barang di negara-negara Asia Tenggara masih belum memadai. Jasa pengiriman pos sering tidak bisa diandalkan. Selain itu, jasa pengiriman logistik juga belum siap menangani paket kecil dengan volume tinggi. Persoalan ketiga adalah marketing. Dibandingkan Tiongkok, penjualan online di ASEAN lebih rumit. Perbedaan budaya, bahasa dan peraturan membuat pelaku usaha online kesulitan menyesuaikan portal mereka sehingga bisa beroperasi di berbagai negara ASEAN.
Meski rendah dan menghadapi kendala, namun potensi pasar ASEAN cukup menjanjikan seiring pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduknya yang besar. Ini ditunjukkan dengan masuknya sejumlah perusahaan e-commerce dunia ke kawasan ini. Rakuten misalnya, yang mendirikan kantor pusat Asia Tenggara di Singapura pada 2013. Kemudian Alibaba, raksasa e-commerce asal Tiongkok membeli 10 persen saham Singapore Post pada Juni 2014. Ini menjadi sinyal Alibaba ingin melebarkan pasar ke kawasan ASEAN. Sedangkan di Indonesia, Tokopedia mendapatkan suntikan hingga US$ 100 juta dari SoftBank Corp dan Sequoia Capital pada Oktober 2014.
Begitu besarnya pasar di ASEAN yang dapat dilihat. Lalu produk apa yang bisa diambil perannya ?
Banyak sekali ulasan terkait Kerajinan Indonesia yang Mendunia. Menurut kerajinan.id, kerajinan dari Indonesia memang sudah dikenal seantero dunia. Kita pernah membaca berita bahwa Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Pahlawan Anti Perbedaan Ras itu sering menggunakan batik untuk acara-acara kenegaraannya. Begitu juga sering dijumpai orang-orang luar negeri yang menggunakan batik dalam berbagai kesempatan. Kerajinan tangan khas indonesia ini sudah mendunia dengan berbagai macam keunikan serta kekhasan yang menonjolkan kebudayaan asli Indonesia. Produk kerajinan Indonesia memang sudah menembus pasar luar negeri, ini sebagai bukti bahwa kerajinan khas Indonesia ini banyak digemari oleh konsumen dunia.
11 Kerajinan Indonesia yang Mendunia:
- Batik. Hasil kerajinan tangan Batik memberikan pilihan motif yang unik dan segar dipandang. Batik merupakan kerajinan asli Indonesia yang banyak terdapat diberbagai wilayah Indonesia, yang terkenal daerahnya seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Madura, Tasikmalaya, Cirebon bahkan daerah di Sumatera dan Kalimantan juga banyak terdapat hasil kerajinan batik.
- Wayang. Hasil kerajinan tangan Wayang banyak digemari oleh orang-orang diluar negeri. Bahkan saking terkenalnya hasil kerajinan tangan Wayang ini sudah diakui oleh UNESCO sebagai bagian budaya asli dari Indonesia.
- Ukiran Kayu. Hasil kerajinan tangan Ukiran Kayu dengan bentuk, motif serta desain yang rumit namun menghasilkan keindahan inilah yang menjadikan ukiran kayu merupakan hasil kerajinan asli Indonesia yang banyak menjadi incaran konsumen dari Eropa dan Amerika. Kota yang terkenal dengan ukiran kayunya adalah Jepara, namun bukan berarti kota lainnya tidak ada penghasil kerajinan ukiran kayu, masih ada Garut, Yogyakarta dan lainnya.
- Perak. Kerajinan tangan perak pun telah menjadi salah satu kerajinan Indonesia yang banyak diminati di dunia. Salah satu penghasil kerajinan perak di kota Yogyakarta yaitu di Kotagede.
- Kulit. Kerajinan tangan kulit dengan berbagai macam varian produknya, ikut meramaikan pasar dunia melalui Tas, Sepatu dan Sandal. Bahkan terdengar rumor bahwa tas terkenal dengan merk Luis Vuitton dibuatnya di Indonesia, rumornya pabrik ada di Jombang – Jawa Timur.
- Tenun. Siapa tidak mengenal tenun? Terutama tenun songket Kerajinan khas wilayah Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara ini merupakan hasil kerajinan Tenun yang banyak digemari masyarakat dunia.
- Batu. Di Magelang, terdapat banyak Pemahat patung patu yang masih terus berkarya. Tidak hanya Magelang, Bali dan Jepara juga menjadi pusat hasil kerajinan tangan batu baik melalui pahatan maupun ukir. Banyak turis yang mengincar hasil kerajinan ini untuk dijadikan suvenir. Belum lagi Batu Mulia asli Indonesia, banyak menjadi incaran selebriti dunia untuk menggunakannya.
- Logam. Seperti juga Perak, hasil kerajinan tangan Logam ini juga banyak dikenal dan sudah mendunia. Bisa dijumpai sebagai pelengkap dari kerajinan lain, misalnya dudukan cincin, atau bahkan engsel pintu rumah.
- Anyaman. Hasil kerajinan tangan anyaman baik anyaman bambu maupun rotan berhasil menembus pasar ekspor dan menjadi komoditi industri kerajinan yang makin digemari oleh masyarakat dunia. Daerah yang terkenal dengan anyaman rotan adalah Cirebon.
- Gerabah. Kerajinan gerabah Indonesia sudah dikenal di dunia. Gerabah Indonesia mempunyai kualitas yang unggul dan halus dan mempunayai keunikan tersendiri, salah satu penghasil gerabah yaitu di Kota Yogyakarta.
- Keramik. Hasil kerajinan tangan keramik buatan Indonesia berhasil menarik minat pasar dunia bahkan bisa menyamai negeri asli penghasil keramik yaitu Tiongkok. Keramik Indonesia yang banyak di ekspor seperti Vas Bunga, Guci, Patung dan lainnya.
Nah, banyak sekali kerajinan yang bisa kita ambil dan kembangkan. Di Indonesiaberkarya.id juga merupakan kumpulan komunitas dari berbagai latar belakang yang bisa menjual produknya. Jadi, mari berkarya dan jual melalui dunia maya / online. Semoga sukses.