Revolusi Website, Pintu Penjualan Produk Yang Efektif ? (Bag II)

Nah, pada hari kemarin, http://indonesiaberkarya.id/revolusi-website-pintu-penjualan-produk-yang-efektif/,  kita sudah sedikit menyinggung tentang Revolusi Website dari 1.0 ke 2.0 dan 3.0. Kita akan lebih mendetailkan apa saja beda Web 1.0 dan seterusnya.

 

Web 1.0

Web 1.0 adalah merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal. Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:

  1. Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untukmenampilkan.
  2. Halaman masih didesain sebagai html murni, yang ‘hanya’memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
  3. Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidakada interaksi yang intens
  4. Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehinggakomunikasi biasanya baru satu arah.

 

Web 2.0

Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.

 

Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:

 

“Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”

 

Prinsip-prinsip Web 2.0

  1. Web sebagai platform
  2. Data sebagai pengendali utama
  3. Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
  4. Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun denganmenyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen(semacam model pengembangan “open source”)
  5. Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isidan layanan
  6. Akhir dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak(perpetual beta)
  7. Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user

 

 

Pada era web 2.0 saat ini, blog merupakan salah satu content management system (CMS) yang paling mudah dikelola. Karena kemudahannya itu, blog menjadi barang yang sangat murah alias tidak memerlukan orang yang ahli di bidang web untuk mengelolanya. Blog juga merupakan website yang isinya paling mudah di-update. Karena kemudahannya ini, artikel yang ada di blog menjadi baru terus sehingga sangat disukai oleh mesin pencari. Tidak mengherankan bila saat ini kita mencari sesuatu lewat mesin pencari maka hasil yang kita dapatkan sebagian besar merujuk pada blog.

 

Perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0

yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 1.0 dan Web 2.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0. Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web 2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0.

Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah kata (seperti MS Word) atau software pengolah angka (seperti MS Excel).

Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).

 

Itu adalah perubahan dari aplikasi website, hari esok kita akan membahas Web 3.0 dan manfaat penggunaan website sebagai pintu penjualan tanpa batas. Selamat berkarya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.